ABM Investama Preloader

Article

Ini Strategi ABM Investama Perkuat Kinerja

Image

Moneterxo.id | PT ABM Investama Tbk terus mengoptimalkan potensi pemulihan harga batu bara melalui peningkatan produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Cara tersebut terbukti efektif dalam memperkuat kinerja perseroan selama tahun lalu dan berlanjut hingga tahun 2017 ini.

Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara mengatakan, pemulihan batu bara setelah mencapai tftik terendah dalam 5 tahun, menjadi katalis utama peningkatan kinerja perseroan pada tahun lalu.

Menurut Andi, pemulihan harga batu bara dan strategi efisiensi yang telah kami lakukan sejak 2014 menjadi kunci dari perbaikan fundamental ABM di tahun 2016.

"Kami akan meningkatkan produksi batu bara, sehingga kenaikan permintaan di negara besar seperti Tiongkok dan India dapat dioptimalkan," jelas Andi, Rabu (11/5).

Sepanjang tahun lalu, total produksi batu bara ABM mencapai 6/4 juta ton/tahun dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 9 juta ton/tahun di tahun 2017 yang akan dipasarkan ke Tiongkok, India dan juga domestik.

ABM Investama mencatat pendapatan sebesar USD590,7 juta dengan EBITDA sebesar USD166,0 juta, atau meningkat sebesar 23,1 % dibandingkan tahun 2015.

Pada periode tersebul, Perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar USD12.6 juta, yang membaik dibandingkan tahun 2015, dimana ABM mencatat rugi bersih senilai USD38J juta. Sepanjang tahun 2016, ABM juga mampu melakukan refinancing utang dan memangkas kewajiban hingga mencapai USD110 juta.

Sementara itu, Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga menambahkan, selain meningkatkan kapasitas bisnis batu bara, fokus ABM di tahun 2017 adalah terus memperkuat balance sheet dengan memangkas utang serta meningkatkan utilisasi dan produktifitas aset.

Sesuai dengan strategi jangka panjang ABM untuk melakukan balance portofolio, perseroan juga terus memperkuat bisnis non batubara seperti di sektor ketenaga listrikan dan jasa logistik. "Sektor logistik akan menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis ABM di masa depan," ujarnya.

"Populasi yang makin besar dan aktivitas ekonomi yang semakin dinamis memberikan peluang pertumbuhan yang sangat besar bagi jasa logistik di Indonesia," pungkas Adrian.

Rep: Hap

SUMBER