Peringati Earth Hour 2019, Anak Usaha ABM Dukung Diet Sampah Plastik Membuat Ecobricks
JAKARTA, 5 April 2019 – Peringatan Earth Hour 2019 oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA), anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABM), tidak seperti biasanya. Selain melakukan pemadaman listrik selama satu jam di area mes yang berada di konsesi tambang di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, seluruh manajemen dan karyawan TIA mengajak masyarakat sekitar areal tambang batubara melakukan kegiatan bertemakan Diet Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Organik.
Direktur TIA Dadik Kiswanto menyampaikan, TIA memiliki perhatian besar terhadap penggunaan sumber daya alam. Dilaksanakannya kegiatan ini menjadi wujud upaya TIA dalam mendukung gerakan global untuk mengurangi dampak pemanasan global, serta dampak perubahan iklim global melalui penghematan energi listrik dan pelestarian lingkungan.
“Ini merupakan tahun ketiga bagi perusahaan untuk berpatisipasi dalam perayaan Earth Hour. Pemilihan tema Diet Sampah Plastik juga menjadi salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap kebijakan pemerintah terkait larangan penggunaan kemasan air minum dan kantong berbahan plastik sekali pakai,” ujar Dadik.
Dalam kegiatan ini, TIA memberikan pelatihan pembuatan Ecobricks kepada siswa SMA Negeri 1 Sungai Loban. Ecobricks adalah botol plastik yang dikemas dengan plastik dengan kepadatan tertentu. Ecobricks digunakan untuk membuat furnitur modular, ruang taman, dan bangunan skala penuh seperti sekolah dan rumah.
SMA Negeri 1 Sungai Loban merupakan sekolah dampingan TIA yang menyandang status Adiwiyata Nasional dan menargetkan menjadi Adiwiyata Mandiri. Selain itu, TIA juga memberikan pelatihan pembuatan kompos dan penanaman pohon kepada para siswa SMP Negeri 4 Sungai Loban dengan narasumber dari Kebun Kumara Jakarta.
“Segenap jajaran di perusahaan juga barpatisipasi dalam kegiatan ini. Mulai dari direktur, kepala teknik tambang, penanggungjawab operasional perusahaan mitra kerja dan juga para karyawan, semuanya sangat antusias dalam memperebutkan sampah plastik untuk membuat Ecobricks,” kata Dadik.
Perayaan Earth Hour 2019 juga diisi dengan kegiatan pemantauan terumbu karang di perairan Pantai Madani dengan melibatkan klub selam (Marine Diving Club) Universitas Lambung Mangkurat; sepeda santai dan bersih pantai serta penanaman cemara laut di area rehabilitasi DAS TIA di Kampung Panyiputan Desa Sebamban Lama.
Sebelum acara puncak, rangkaian kegiatan ini diisi oleh acara nonton bareng film dokumenter “A Plastic Ocean” dengan harapan penonton memahami realita sampah plastik di lautan yang terkikis dan menjadi microplastik dan kemudian masuk ke rantai makanan. Ini dirasa penting mengingat Indonesia menjadi negara peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah plastik di lautan.
Dadik menjelaskan, peringatan Earth Hour 2019 ditutup dengan pemadaman listrik selama 1 jam mulai pukul 20.30 WITA di area mes TIA. Penerangan yang hanya berasal dari lampu LED berbentuk angka “60+” tidak mengurangi minat peserta.
“Rangkaian kegiatan Earth Hour yang dilaksanakan TIA diharapkan mampu menggugah kesadaran setiap individu yang terlibat dan kemudian dapat melakukan langkah nyata untuk megurangi penggunaan plastik kemasan sekali pakai, melakukan pemilahan sampah serta mengelola sendiri sampah organik yang dihasilkan menjadi kompos yang bermanfaat,” tutup Dadik.